Pages

Monday, January 11, 2016

Cerita Dibalik Topi Perawat (Nursing Cap)


Kalau kamu lagi pergi rumah sakit terus bertemu perawat, apa hal yang kamu pertama lihat dari perawat tersebut? Apakah wajah? Seragam? Sepatu? Status sudah punya pacar apa belum? Hmm, sepertinya bukan. Pasti... yang pertama kali kamu lihat adalah ini...




Yup, benar sekali. TOPI-NYA! Well, perawat memang sudah identik dengan topi khas mereka atau biasa dibilang juga nursing cap, meskipun sekarang sudah banyak rumah sakit yang tidak lagi mewajibkan perawat mengenakannya. Penggunaan topi ini punya maksud dan tujuan untuk perawat, yakni menjaga rambut mereka untuk tetap rapi dan juga sebagai identitas untuk membedakan dari tenaga kesehatan yang lain. Coba bayangkan kalau perawat pakai topi pramuka, nanti bisa-bisa dikira orang-orang mau pergi jambore, hahaha. :v

 And.... Topi ini sebenarnya bukan sembarang topi karena punya cerita unik didalamnya. Mau tahu? Yuk kita intip kisahnya...

Syuuutt....

Topi atau cap ini pertama kali dikenakan pada abad ke 13 oleh kelompok wanita di awal era kristiani yang bernama deaconesses dan sekarang menjadi kelompok biarawati yang cukup terkenal. Kelompok deaconesses ini menggunakan kain putih seperti kerudung yang menutupi sebagian kepala mereka. Tujuannya sih untuk menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok yang menolong orang sakit.



Lalu, di zaman Victoria (bukan Victoria istrinya Beckham ya..), barulah kerudung ala deaconesses ini berubah mulai ‘menyerupai’ bentuk topi.  Bentuk topinya juga agak unik, yakni topi dengan kerudung panjang yang diikat sampai dagu dan mengelilingi muka.




Dan, secara resmi, nursing cap dipakai oleh Florence Nightangle pada tahun 1800-an..




Well, setelah itu, topi perawat memiliki beragam bentuk, kayak gini nih...










Sekarang, banyak perawat yang sudah tidak lagi mengenakan topi ini, bahkan di kampus gue seragam kliniknya juga udah gak dilengkapi pake topi (hehe). Tapi, masih banyak kok sekolah keperawatan yang mewajibkan peserta didiknya mengenakan topi dan biasanya baru dikenakan di hari saat mahasiswanya sudah mau praktek ke klinik. Nah, hari saat mahasiswa mengenakan topi tersebut pertama kali disebut juga sebagai capping day.




Sekian cerita dibalik topi unik milik perawat ini. Mungkin ceritanya baru sedikit karena... ya gue baru tahunya itu  doang, hohoho. Kalau teman-teman ada yang punya referensi lain mengenai sejarah topi unik ini, bisa sharing di kolom komentar. Well, terimakasih dan tunggu postingan selanjutnya ya.. :D

No comments:

Post a Comment